Sabtu, 17 September 2016

Tidak masuk surga padahal orang  tua masih hidup, Sungguh merugilah dia

» » Tidak masuk surga padahal orang  tua masih hidup, Sungguh merugilah dia « «
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

By Bp hj Muhammad Hafizh Alkayyis.

.
Orang tua adalah jembatan anak untuk mendapat ridha Allah.......
Bagaimana bisa seorang anak mendapat ridha Allah, sedangkan ia berlaku kasar kepada kedua orang tuanya...
Membentak mereka....
Membuat mereka sedih....
Bahkan sering membuat mereka menangis........
.
Abdullah bin Umar  berkata :
.
رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ وَ سَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
.
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada
murka orang tua.” (Riwayat al-bukhari dalam Adabul Mufrod)
.
Bagaimana mungkin menggapai ridha Allah........
Sedangkan untuk membuat ridho orang tua saja tidak bisa.....
Ingatlah............
Menyakiti hati mereka dengan perkataan yang kasar atau dengan perlakuan yang membuat mereka sedih akan membuat Allah murka, bahkan bisa jadi Allah menampakkan murka-Nya seketika itu...
.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: كُلُّ الذُّنُوبِ يُؤَخِّرُ اللَّهُ تَعَالَى مِنْهَا مَا شَاءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ، إِلَّا عُقُوقَ الْوَالِدَيْنِ ، فَإِنَّهُ يُعَجِّلُهُ لِصَاحِبِهِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا قَبْلَ الْمَمَاتِ- (لطبراني)
.
Rasulullah Shallallahun Alaihi Wasallam bersabada,”Setiap dosa-dosa, Allah Ta'ala mengakhirkan (balasannya), sebagaimana yang Dia kehendaki dari dosa-dosa itu hingga hari kiamat. Kecuali durhaka kepada kedua oranguanya, sesungguhnya Allah menyegerakan (balasan) nya bagi pelakunya saat hidup di dunia sebelum wafat.” (Riwayat At Thabarani )
.
Jika siksa Allah disegerakan pada anak yang durhaka pada orang tuanya, hingga anak tersebut meninggal, maka merugilah dia, karena belum sempat bertaubat dan berbakti pada orang tuanya..
.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
.
« رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ »
.
“Sungguh rugi (celakalah), sungguh rugi, sungguh rugi.”
Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?”
Beliau bersabda, ”-Sungguh rugi- seorang yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satu keduanya telah renta , namun justru ia tidak masuk surga.”(HR. Muslim)
.
Jangan sampai membuat mereka bersedih apalagi membuatnya menangis, karna ini merupakan dosa besar.
Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma berkata :
.
إبكاء الوالدين من العقوق
.
”Membuat orang tua menangis termasuk bentuk durhaka pada orang tua.”
.
Mujahid mengatakan :
.
لا ينبغي للولد أن يدفع يد والده إذا ضربه، ومن شد النظر إلى والديه لم يبرهما، ومن أدخل عليهما ما يحزنهما فقد عقهما
.
“Tidak sepantasnya seorang anak menahan tangan kedua orang tuanya yang ingin memukulnya. Begitu juga tidak termasuk sikap berbakti adalah seorang anak memandang kedua orang tuanya dengan pandangan yang tajam. Barangsiapa yang membuat kedua orang tuanya sedih, berarti dia telah mendurhakai keduanya.”
.
Ka'ab Al Ahbar pernah ditanyakan mengenai perkara yang termasuk bentuk durhaka pada orang tua, beliau mengatakan,
.
إذا أمرك والدك بشيء فلم تطعهما فقد عققتهما العقوق كله
.
"Apabila orang tuamu memerintahkanmu dalam suatu perkara (selama bukan dalam maksiat, pen) namun engkau tidak mentaatinya, berarti engkau telah melakukan berbagai macam kedurhakaan terhadap keduanya.” ( Ibnul Jauziy dalam kitabnya birrul- walidain)
.
Kalau kita sudah tahu akibat dan ancaman durhaka kepada orang tua, maka sekarang mulailah untuk membahagiakan mereka, dan berbakti kepada mereka, karena dengan membahagiakan mereka itu akan mebuat hidup kita barokah, rezeki kita bertambah bahkan memanjangkan kebarokahan umur kita.
.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
.
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
.
“Siapa yang senang jika dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi (dengan kerabat).” (HR. Ahmad)
.
Cobalah tengok orang tua kita, pandang wajahnya lekat-lekat, akan nampak guratan-guratan diwajahnya, mereka sudah tua, wajah mereka sudah tidak secerah dulu, badan mereka sudah tidak setegap dulu, masih tegakah menyakiti mereka?......
.
Mintalah maaf kepada mereka, karena meminta maaf tidak harus menunggu hari raya, kita tidak tahu sampai kapan kita bisa menemani mereka.....
.
Ya, orang tua kita, pada mereka ada do'a-do'a yang sangat mustajab, mintalah kepada mereka, agar selalu menyertakan kita disetiap doa-doa mereka....
.
Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
.
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدَيْنِ عَلىَ وَلَدِهِمَا
.
“Ada tiga jenis doa yang mustajab (terkabul), tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang didzalimi, doa orang yang bepergian dan doa kedua orang tua kepada anaknya.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah )
.
Bisa jadi kesuksesan yang kita raih saat ini disebabkan barokahnya doa orang tua....
Maka sudah menjadi kewajiban kita untuk membalas semua jasa-jasa mereka......
karena apa yang kita miliki saat sekarang ini belum tentu bisa menebus kebaikan orang tua kita...
.
Abi Burdah menceritakan bahwa  ia melihat Ibnu Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar Ka'bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang itu bersenandung :
.
إِنِّي لَهَا بَعِيْرُهَا الْمُـذِلَّلُ – إِنْ أُذْعِرْتُ رِكَابُهَا لَمْ أُذْعَرُ
.
Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh.
Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.
.
ثُمَّ قَالَ : ياَ ابْنَ عُمَرَ أَتَرَانِى جَزَيْتُهَا ؟  قَالَ : لاَ وَلاَ بِزَفْرَةٍ وَاحِدَةٍ
.
Orang itu lalu berkata, “Wahai Ibnu Umar apakah aku telah membalas budi kepada ibuku?”
Ibnu Umar menjawab, “Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkanmu.” (Diriwayatkan imam Al- bukhari dalam Adabul Mufrod)
.
Renungkan....
Betapa besar jasa orang tua kepada kita? Bahkan menggendongnya ketika tawaf dibaitullah belum sebanding dengan satu tarikan nafas ketika ibu melahirkan kita..
.
Jika kedua orang tua kita telah wafat, maka jadilah anak yg shalih dengan mendoakan kebaikan untuk mereka..
Memintakan pengampunan kepada Allah dari dosa-dosa mereka..
.
Abu hurairah berkata :
.
تُرْفَعُ لِلْمَيِّتِ بَعْدَ مَوْتِهِ دَرَجَتُهُ. فَيَقُوْلُ: أَيِّ رَبِّ! أَيُّ شَيْءٍ هَذِهِ؟ فَيُقَالُ: “وَلَدُكَ اسْتَغْفَرَ لَكَ
.
“Derajat seseorang bisa terangkat setelah ia meninggal.
Ia pun bertanya, “Wahai Rabb, bagaimana hal ini bisa terjadi?” Maka dijawab,”Anakmu telah memohon ampun untuk dirimu.”(Diriwayatkan oleh imam Al-bukhari dalam Adabul Mufrod)
.
Begitulah.....
Doa anak-anak shalih akan meninggikan derajat orang tuanya disurga....
Kalau kita terbiasa mendoakan orang tua kita yang telah tiada, maka secara tidak langsung kita juga telah mendidik anak-anak kita menjadi anaka yang shalih sehingga menjadi tabungan jariyah kelak ketika kita menuju alam akhirat.....
.
Dan itu semua adalah hikmah dari kita mempelajari perintah Allah ta'ala agar selalu berbuat baik kepada orang tua.
.
Allah Ta'ala berfirman,
.
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
.
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Isra’: 23)
.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang shalih.....

Tidak ada komentar: