Sabtu, 05 Januari 2019

Dalil-Dalil tentang Pernikahan


Allah SWT berfirman: وَمِنْ اٰيٰتِهٖۤ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْۤا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan beberapa istri untukmu dari jenismu sendiri, dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu mawadah warohmah . Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum 30: Ayat 21) Dalam ayat ini menjelaskan bahwa dengan menikah akan menenangkan hati umpama sudah nikah kok masih gelisa ya tambah lagi alias nikah lagi..heheheehe. terus mawadah yaitu sandang pangan papan dengan menikah alloh memberi riqki sehinnga mempunya tempat untuk hidup berumah tangga warohmah yaitu adanya rasa cinta kasih sayang dan warohmah contohnya mempunyai momongan..dengan adanya anak keturunan menjadikan keluarga yng harmonis dan romantis..sehingga apabila terjadi cek cok di rumah tangga karena ada anak akhirnya bisa rukun kembali.. Allah SWT berfirman: فَانْكِحُوْا مَا طَابَ لَـكُمْ مِّنَ النِّسَآءِ مَثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَ ۚ فَاِنْ خِفْتُمْ اَ لَّا تَعْدِلُوْا فَوَاحِدَةً اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ ذٰلِكَ اَدْنٰۤى اَلَّا تَعُوْلُوْا maka menikahlah kalian pada perempuan (lain) yang kamu senangi: dua,atau tiga, atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka menikahlah satu saja atau seorang budak perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat/mudah agar kalian tidak melanggar/ tidak berbuat aniyaya" (QS. An-Nisa' 4: Ayat 3) أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا حَيْوَةُ وَذَكَرَ آخَرَ أَنْبَأَنَا شُرَحْبِيلُ بْنُ شَرِيكٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيَّ يُحَدِّثُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الدُّنْيَا كُلَّهَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ رواه النساءی dari Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berfirman: "Sesungguhnya dunia kesemuanya adalah kesenangan, dan sebaik-baiknya kesenangan dunia adalah wanita yang Shalihah." اِنَّ الرَّجُلَ اِذَنَظَرَ اِلیَ امْرَاَتِهِ وَنِظَرَتْ اِلَيْهِ نَظَرَ اللَّهُ اِلَيْهِمَا نَظْرَةً رَحْمَةٍ فَإِذَا اَخَذَ بِكَفِّهَاتَسَاقَطَتْ ذُنُوْبُهُمَامِنْ خِلاَلِ اَصَابِعِهِمَا رواه ميسرة بن علی artinya: Sesungguhnya seorang suami ketika ia memandang pada istrinya dan ketika istri memandang pada suaminya maka Alloh memandang pada keduanya pada pandangan rohmat, maka ketika seorang suami memegang pada telapak tangan istrinya maka rontok dosa-dosa keduanya melalui selah-selah jari tangan keduanya jadi dari kedua hadist tersebut adalah saling mencintai satu sama lain..tetap harmonis dan bagi seorang istri harus berusaha untuk menyenangkan hatinya seorang suami selipun disitu banyak permasalahan dalam hidup berumah tangga ,,dituntut untuk menghibur suaminya ketika mengalami semua permasalah tidak malah memanas manasi suasana tidak terlalu banyak nuntut pada suamai..istilanya nerimo inpandum..mau menerima apa adanya,,walaupun dengan hidup dengan kesederhanaan..bisa mengukur antara kemauan dan kemampuan... dan bagi wanita tidak melirik pada laki laki lain sekalipun itu ia lebih ganteng dan lebih kaya..😀😀👍🏻 lanjut bab Nikah.. Allah SWT berfirman: وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَآئِكُمْ ۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ "Dan menikahlah kalian pada orang-orang yang masih lajangnya di golongan kamu, dan juga orang-orang yang sholeh dari budak kalian dari budak kalian laki-laki dan budak perempuan kalian. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan keutamaan(rohmat)Nya. Dan Allah Maha Luas (rizki/rohmat-Nya), lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nur 24: Ayat 32) jadi para lajang yang belum menikah, ketahuilah dengan menikah akan diberi kemudahan oleh alloh dlm hal ma'isyah.. begitu juga bagi bapak2 yng sekiranya masih belum mapan dlm hal maisyah ya,,NIKAHLAH...😀🤣 sudah dua istri masih kurang ya tambah lagi..😀😋😋😋💪🏽 قَالَ لَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ راوه البخاري maka sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda kepada kami: 'Wahai golongan pemuda,barang siapa dari kalian yang telah mempunyai kemampuan, maka hendaklah dia menikah, dan barangsiapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa maka sesungguhnya dengan puasa itu akan menjadi tameng baginya .'" حَقٌّ عَلَی اللّٰهِ عَوْنَ مَنْ نَكَحَ اِلْتِمَسَ الْعَفَافِ عَمَّاحَرَّمَ اللّٰهُ رواه ابن عدی Hak atau wajib bagi Alloh untuk menolong pada orang yang menikah dengan tujuan agar terhindar dari apa-apa yang telah Alloh haromkan (berbuat pelanggaran dosa) قَالَ ﷺ مِسْكِيْنٌ مِسْكِيْنٌ مِسْكِيْنٌ رَجُلٌ لَيْسَ لَهُ امْرَاَةٌ وَاِنْ كَانَ غَنِيًّامَنَ الْمَالِ ، وَمِسْكِيْنَةٌ وَمِسْكِيْنَةٌ امْرَاَةٌ لَيْسَ زَوْجٌ وَاِنْ كَانَتْ غَنِيَّةً مِنَ الْمَالِ . رواه البيهقی Nabi muhammad Rosululloh ﷺ bersabda : Miskinun miskinun muskinun (kasihan 3x kerena belum menikah) seorang laki -laki yang dia tidak mempunyai istri, meskipun ia orang yang kaya harta , dan juga Miskinatun miskinatun miskinatun (kasihan 3x kerena belum menikah) perempuan, dia tidak mempunyai suami meskipun dia orang kaya harta. قَالَ ﷺ التَمِسُوْ االرِّزْقَ بِالنِّكَاحِ رواه الديلمی Rosulullah ﷺ bersabda : Mencarilah rizqi dengan cara nikah قَالَ ﷺ مَنْ تَرَكَ التَّزْوِيْجَ مَخَافَةَالْعَيْلَةِ فَلَيْسَ مِنَّا . البغوی Rosululloh ﷺ bersabda : Barang siapa yang meninggalkan menikah karena takut melarat maka ia bukanlah dari golongan kami قَالَ ﷺ مَنْ كَانَ مُسِرًافَليَنْكِحْ وَمَنْ لَمْ يَنْكِحْ فَلَيْسَ مِنَّا . رواه البغوی Rosululloh ﷺ bersabda : Barang siapa yang mampu (untuk menikah) maka hendaklah dia menikah dan barang siapa yang tidak mau menikah maka dia bukanlah golongan kami. قَالَ ﷺ شِرَارُكُمْ عَزَابُكُمْ وَاَرَاذِلُ مَوْتٰكُمْ عَزَابُكُمْ. رواه احمد Rosululloh ﷺ bersabda : Sejelek-jeleknya kamu sekalian adalah orang yang lajangnya kalian dan yang paling hina mayit kamu sekalian orang yang lajangnya kalian قَالَ ﷺ شِرَارُكُمْ عَزَابُكُمْ وَاَرَاذِلُ مَوْتٰكُمْ عَزَابُكُمْ. رواه احمد Rosululloh ﷺ bersabda : Sejelek-jeleknya kamu sekalian adalah orang yang lajangnya kalian dan mayit yang paling hinanya kamu sekalian adalah orang yang lajangnya kalian قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ ﷺ مَنْ تَزَوَّجَ فَقَدِاسْتَكْمَلَ نِصْفُ الاِيْمَانِ فَلْيَتَّقِ اللّٰهَ فِی النِّصْفِ البَاءِی. رواه الطبراني Rosululloh ﷺ bersabda : Barang siapa menikah maka sempurna setengahnya keimanan maka hendaklah ia bertaqwa kepada Alloh didalam setengahnya yang tersisa حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُنْكَحُ النِّسَاءُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ رواه ابن ماجه dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wanita dinikahi karena empat hal; hartanya, nasabnya, kecantikannya dan agamanya. maka Peganglah perkara agamanya maka engkau akan beruntung." قَالَ ﷺ اِذَاتَزَوَّجَ اَحَدُكُمْ عَجَّ شَيْظَانُهُ يَقُوْلُ: ياَوَيْلَهُ عَصَمَ ابْنّ اٰدَمَ مَنِّی ثُلُثَی دِيْنِهِ رواه ابويَعْلی Rosululloh ﷺ bersabda : Ketika salah satu kalian menikah maka setannya berkata : Aduh penyesalan dua pertiga agamanya anak turun adam telah terjaga dari ku وَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ اَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِالْمَرءِ : اَنْ تَكُوْنَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةً وَاَوْلاَدُهُ ابْرَارًا وَخُلَظاءُهُ صَالِحِيْنَ وَاَنْ يَكُوْنَ رِزْقُهُ فِی بَلَدِهِ رواه الديلمی Dan Nabi ﷺ bersabda : Ada empat hal termasuk kebahagiaannya seseorang yaitu : Istrinya sholehah anak-anaknya sholih dan sholihat teman bergaulnya orang yang sholih dan rizkinya berada di negaranya. النهي عن التبتل Larangan membujang ("jomblo"); أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا عَفَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ نَفَرًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَعْضُهُمْ لَا أَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ وَقَالَ بَعْضُهُمْ لَا آكُلُ اللَّحْمَ وَقَالَ بَعْضُهُمْ لَا أَنَامُ عَلَى فِرَاشٍ وَقَالَ بَعْضُهُمْ أَصُومُ فَلَا أُفْطِرُ فَبَلَغَ ذَلِكَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ مَا بَالُ أَقْوَامٍ يَقُولُونَ كَذَا وَكَذَا لَكِنِّي أُصَلِّي وَأَنَامُ وَأَصُومُ وَأُفْطِرُ وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي رواه النساءی Telah mengkhabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim, ia berkata; telah memberitakan kepada kami 'Affan, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bahwa beberapa orang dari para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagian mereka berkata; saya tidak akan menikah dengan wanita, dan sebagian mereka berkata; saya tidak akan makan daging, dan sebagian mereka mengatakan; saya tidak akan tidur di atas kasur. Dan sebagian mereka mengatakan; saya akan berpuasa dan tidak berbuka. Kemudian hal tersebut sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau memuji Allah kemudian bersabda: "apakah tingkahnya beberapa kaum, mereka mengatakan demikian dan demikian. Akan tetapi saya melakukan shalat dan tidur, berpuasa dan berbuka, serta menikah dengan wanita. Barang siapa yang membenci sunnahku maka ia bukan dari golonganku." حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ أَنَّ ابْنَ قَارِظٍ أَخْبَرَهُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ رواه احمد Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ishaq telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah dari 'Ubaidullah bin Abu Ja'far bahwa Ibnu Qarizh mengabarinya dari Abdurrahman bin Auf berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila seorang istri melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya (tidak zina) dan ta'at kepada suaminya, niscaya akan dikatakan kepadanya; 'Masuklah kamu ke dalam syurga dari pintu mana saja yang kamu inginkan'." معونة الله الناكح الذي يريد العفاف Pertolongan Allah kepada yang menikah dengan niat terjaga dari pelanggaran dosa أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلَانَ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَوْنُهُمْ الْمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الْأَدَاءَ وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ الْعَفَافَ وَالْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ رواه النساءی Telah mengkhabarkan kepada kami Qutaibah, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Muhammad bin 'Ajlan dari Sa'id dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tiga golongan yang merupakan hak atas Allah 'azza wajalla untuk menolong mereka, yaitu; budak mukatab yang menghendaki merdeka (dengan cara dicicil) , orang yang menikah niatnya agar terjaga (dari pelanggaran dosa), dan orang yang berjihad di jalan Allah." حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ ابْنِ وَثِيمَةَ النَّصْرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ رواه الترمذی Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Sulaiman dari Ibnu 'Ajlan dari Ibnu Watsimah An Nashri dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seseorang melamar (anak perempuan dan kerabat) kalian, sedangkan kalian ridha agama dan akhlaknya (pelamar tersebut), maka nikahkanlah dia (dengan anak perempuan atau kerabat kalian). Jika tidak, niscaya akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar." nb jadi jelas apabila seseorang sudah ada yang melamar dan yang dilamar sama-sama suka maka jngn dihalang2i karena ditakutkan akan menyebabkan pelanggaran terutama bagi seorang wanita..😁👍 حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعْدٍ حَدَّثَنَا عَمِّي حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ ابْنِ إِسْحَقَ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ إِلَى عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ فَجَاءَهُ فَقَالَ يَا عُثْمَانُ أَرَغِبْتَ عَنْ سُنَّتِي قَالَ لَا وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَكِنْ سُنَّتَكَ أَطْلُبُ قَالَ فَإِنِّي أَنَامُ وَأُصَلِّي وَأَصُومُ وَأُفْطِرُ وَأَنْكِحُ النِّسَاءَ فَاتَّقِ اللَّهَ يَا عُثْمَانُ فَإِنَّ لِأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَإِنَّ لِضَيْفِكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَإِنَّ لِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا فَصُمْ وَأَفْطِرْ وَصَلِّ وَنَمْ رواه ابو داود ١٣٢٩ Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Sa'd telah menceritakan kepada kami pamanku telah menceritakan kepada kami ayahku dari Ibnu Ishaq dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari Aisyah sesunguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seseorang menemui Utsman bin Mazh'un, lalu Utsman datang kepada beliau, maka beliau bersabda: "Apakah kamu membenci sunnahku?" Utsman menjawab; "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah… bahkan sunnahmu lah yang amat kami cari." Beliau bersabda: "Sesungguhnya aku tidur, aku juga shalat, aku berpuasa dan juga berbuka, aku juga menikahi wanita. Bertakwalah kepada Allah wahai Utsman, sesungguhnya keluargamu mempunyai hak atas dirimu (punya hak untuk dijimak), dan tamumu mempunyai hak atas dirimu, dan kamu pun memiliki hak atas dirimu sendiri, oleh karena itu berpuasa dan berbukalah, kerjakanlah shalat dan tidurlah." Keutamaan memberi nafaqoh para istri. حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَأَبُو كُرَيْبٍ وَاللَّفْظُ لِأَبِي كُرَيْبٍ قَالُوا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مُزَاحِمِ بْنِ زُفَرَ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ رواه مسلم Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib -dan lafazh milik Abu Kuraib- mereka berkata, Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Muzahim bin Zufar dari Mujahid dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Satu Dinar (harta) yang kamu belanjakan di jalan Allah dan satu dinar (harta) yang kamu berikan kepada seorang budak wanita, dan satu dinar yang kamu sodaqohkan kepada orang miskin serta sqti dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu. Maka yang paling besar ganjaran pahalanya adalah yang kamu nafkahkan kepada keluargamu." أفضل النساء حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ بْنِ سَمُرَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ لَمَّا نَزَلَ فِي الْفِضَّةِ وَالذَّهَبِ مَا نَزَلَ قَالُوا فَأَيَّ الْمَالِ نَتَّخِذُ قَالَ عُمَرُ فَأَنَا أَعْلَمُ لَكُمْ ذَلِكَ فَأَوْضَعَ عَلَى بَعِيرِهِ فَأَدْرَكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا فِي أَثَرِهِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَّ الْمَالِ نَتَّخِذُ فَقَالَ لِيَتَّخِذْ أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَزَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِينُ أَحَدَكُمْ عَلَى أَمْرِ الْآخِرَةِ رواه ابن ماجه Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isma'il bin Samurah berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Abdullah bin Amru bin Murrah dari Bapaknya dari Salim bin Abul Ja'd dari Tsauban ia berkata, "Tatkala turun ayat yang berkaitan dengan masalah perak dan emas, para sahabat bertanya, "Lantas harta apa yang kita ambil?" Umar berkata, "Aku akan memberitahukan kepada kalian masalah itu." Umar lantas naik ke atas untanya dan menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sementara aku mengikuti di belakangnya. Umar bertanya; "Ya Rasulullah, harta apa yang boleh kita ambil?" Beliau menjawab: "Hendaknya salah seorang dari kalian menjadikan hati yang bersyukur, lisan yang ahli dzikir dan isteri mukminah (iman) yang menolong pada salah seorang dari kalian dalam urusan akhiratnya." أفضل النساء حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي الْعَاتِكَةِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ يَزِيدَ عَنْ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ مَا اسْتَفَادَ الْمُؤْمِنُ بَعْدَ تَقْوَى اللَّهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ زَوْجَةٍ صَالِحَةٍ إِنْ أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِنْ نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِنْ أَقْسَمَ عَلَيْهَا أَبَرَّتْهُ وَإِنْ غَابَ عَنْهَا نَصَحَتْهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ رواه ابن ماجة Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar berkata, telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Khalid berkata, telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Al 'Atikah dari Ali bin Yazid dari Al Qasim dari Abu Umamah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak ada sesuatu yang bermanfaat bagi seorang mukmin setelah takwa kepada Allah selain isteri yang shalihah. Jika suami memerintahnya ia akan tho'at, dan jika suami memandangnya dia menyenangkan , jika suami sumpah padanya maka ia memperbaiki pada sumpah , dan jika suami pergi ia menjaga pada suaminya baik dirinya (tidak zina) maupun hartanya suami." في كراهية الطلاق Dibencinya Tholaq DERES AL-QUR'AN DAN AL-HADIST: حَدَّثَنَا كَثِيرُ بْنُ عُبَيْدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَالِدٍ عَنْ مُعَرِّفِ بْنِ وَاصِلٍ عَنْ مُحَارِبِ بْنِ دِثَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبْغَضُ الْحَلَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى الطَّلَاقُ رواه ابوداود Telah menceritakan kepada kami Katsir bin 'Ubaid, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Khalid dari Mu'arrif bin Washil dari Muharib bin Ditsar dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Perkara halal yang paling Allah benci adalah perceraian." أَنْبَأَنَا بِذَلِكَ بُنْدَارٌ أَنْبَأَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ أَنْبَأَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَمَّنْ حَدَّثَهُ عَنْ ثَوْبَانَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا طَلَاقًا مِنْ غَيْرِ بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ رواه ابوداود dari Tsauban bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perempuan yang mintak cerai pada suaminya tanpa ada sebab (1.penganiayaan, 2.tidak memberi nafkah lahir & batin 3.impoten), maka haram baginya baunya surga." ما جاء في المختلعات Perempuan yang mintak cerai. ٰحَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا مُزَاحِمُ بْنُ ذَوَّادِ بْنِ عُلْبَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ لَيْثٍ عَنْ أَبِي الْخَطَّابِ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ عَنْ ثَوْبَانَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُخْتَلِعَاتُ هُنَّ الْمُنَافِقَاتُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَلَيْسَ إِسْنَادُهُ بِالْقَوِيِّ وَرُوِيَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ أَيُّمَا امْرَأَةٍ اخْتَلَعَتْ مِنْ زَوْجِهَا مِنْ غَيْرِ بَأْسٍ لَمْ تَرِحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ رواه التمذی Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Muzahim bin Dzawwad bin 'Ulbah dari ayahnya dari Laits dari Abu Al Khaththab dari Abu Zur'ah dari Abu Idris dari Tsauban dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Para wanita yang mengajukan gugatan cerai adalah wanita munafik." Abu Isa berkata; Hadits ini gharib dari jalur ini dan sanadnya tidak kuat. Diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: "Wanita mana pun yang mengajukan gugatan cerai kepada suaminya tanpa sebab , maka ia tidak akan mencium bau surga." Larangan membujang حَدَّثَنَا أَبُو هِشَامٍ الرِّفَاعِيُّ وَزَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ الطَّائِيُّ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْبَصْرِيُّ قَالُوا حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ سَمُرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ التَّبَتُّلِ قَالَ أَبُو عِيسَى وَزَادَ زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ فِي حَدِيثِهِ وَقَرَأَ قَتَادَةُ { وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً } رواه الترمذی dari Samurah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang membujang. Abu Isa berkata; "Zaid bin Akhzam menambahkan dalam haditsnya, Qatadah membaca: "Dan sesungguhnya kami telah mengutus beberapa rasul sebelum kamu ,(muhammad) dan kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan." Nabi daud istrinya ada 100 ما جاء في مهور النساء Tentang mas kawinnya perempuan حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ وَمُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ قَال سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ بَنِي فَزَارَةَ تَزَوَّجَتْ عَلَى نَعْلَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَضِيتِ مِنْ نَفْسِكِ وَمَالِكِ بِنَعْلَيْنِ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ فَأَجَازَهُ رواه الترمذی Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id, Abdurrahman bin Mahdi dan Muhammad bin Ja'far mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Ashim bin 'Ubaidullah berkata; saya telah mendengar Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah dari Bapaknya bahwa ada seorang wanita dari bani Fazarah menikah dengan mahar berupa sepasang sandal. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah kamu rela atas diri dan hartamu dengan dua sandal ini?" Dia menjawab; "Ya." ('Amir bin Rabi'ah) berkata; (Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) membolehkan pada pernikahan itu. حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْخَلَّالُ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ عِيسَى وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَافِعٍ الصَّائِغُ قَالَا أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ أَبِي حَازِمِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَتْهُ امْرَأَةٌ فَقَالَتْ إِنِّي وَهَبْتُ نَفْسِي لَكَ فَقَامَتْ طَوِيلًا فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَزَوِّجْنِيهَا إِنْ لَمْ تَكُنْ لَكَ بِهَا حَاجَةٌ فَقَالَ هَلْ عِنْدَكَ مِنْ شَيْءٍ تُصْدِقُهَا فَقَالَ مَا عِنْدِي إِلَّا إِزَارِي هَذَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِزَارُكَ إِنْ أَعْطَيْتَهَا جَلَسْتَ وَلَا إِزَارَ لَكَ فَالْتَمِسْ شَيْئًا قَالَ مَا أَجِدُ قَالَ فَالْتَمِسْ وَلَوْ خَاتَمًا مِنْ حَدِيدٍ قَالَ فَالْتَمَسَ فَلَمْ يَجِدْ شَيْئًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ شَيْءٌ قَالَ نَعَمْ سُورَةُ كَذَا وَسُورَةُ كَذَا لِسُوَرٍ سَمَّاهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَوَّجْتُكَهَا بِمَا مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَقَدْ ذَهَبَ الشَّافِعِيُّ إِلَى هَذَا الْحَدِيثِ فَقَالَ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ شَيْءٌ يُصْدِقُهَا فَتَزَوَّجَهَا عَلَى سُورَةٍ مِنْ الْقُرْآنِ فَالنِّكَاحُ جَائِزٌ وَيُعَلِّمُهَا سُورَةً مِنْ الْقُرْآنِ و قَالَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ النِّكَاحُ جَائِزٌ وَيَجْعَلُ لَهَا صَدَاقَ مِثْلِهَا وَهُوَ قَوْلُ أَهْلِ الْكُوفَةِ وَأَحْمَدَ وَإِسْحَقَ رواه الترمذی Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al Khalal, telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Isa dan Abdullah bin Nafi' Ash Sha`igh berkata; Telah mengabarkan kepada kami Malik bin Anas dari Abu Hazim bin Dinar dari Sahl bin Sa'ad As Sa'idi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam didatangi seorang wanita lalu berkata; "Aku menyerahkan diriku kepada engkau." Dia berdiri dalam waktu yang lama. Ada seorang laki-laki yang berkata; "Wahai Rasulullah, nikahkanlah dia denganku, jika engkau tidak menyukainya." Beliau bertanya: "Apakah kamu memiliki sesuatu untuk maharnya." Dia menjawab; "Saya tidak punya apapun kecuali pakaian yang ada pada badanku ini." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyanggah: "Jika pakaianmu kamu berikan pada perempuan, maka kamu duduk tanpa pakaian. Carilah yang lainnya" Dia menjawab; "Tidak ada." Beliau (nabi) menyuruh: "Carilah walau (sebuah) cincin besi." Sahel (peroi) berkata : Dia (laki-laki itu ) mencarinya, namun tetap tidak mendapatkannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah kamu hafal (ayat) Al Quran?" Dia (laki-laki ) menjawab; "Ya. surat ini dan itu." -beberapa surat yang dia baca-. , Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku nikahkan kamu dengan perempuan itu dengan (mahar) hafalanmu (atas ayat-ayat) Al Qur'an." Abu Isa berkata; "Ini merupakan hadits hasan sahih." Imam Syafi'i berpendapat berdasarkan hadits ini. Dia berkata; jika dia tidak memiliki sesuatu untuk mahar, maka dia bisa menikahinya dengan beberapa surat dari Al Qur'an. Nikahnya boleh dan dia harus mengajarinya beberapa surat Al Qur'an. Sebagian ulama berpendapat; Nikahnya boleh dan dia harus membayar mahar sepadan. Ini pendapat penduduk Kufah, Ahmad dan Ishaq." ini menunjukan bahwa menikah seseorang itu harus saling mencintai tidak dipaksakan,,seperti nabi ada perempuan ingin dinikahi oleh nabi karena nabi tidak suka lalu di berikan ke sahabatnya, karena masalah nikah itu adalah pedamping hidup jadi ya haruslah saling mencintai..bagaimana keluarga itu akan romantis dan harmonis sementara tidak saling mencintai.. jadi disaat mau menikah harus benar benar di pikir kembali suka apa tidak sama pasangannya?..؟؟😊👍👍 في الوسوسة بالطلاق Ragu-ragu (hanya sebatas didalam hati) dalam tholak حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ تَجَاوَزَ لِأُمَّتِي عَمَّا لَمْ تَتَكَلَّمْ بِهِ أَوْ تَعْمَلْ بِهِ وَبِمَا حَدَّثَتْ بِهِ أَنْفُسَهَا رواه ابوداود ٢٢٠٩ Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Qatadah, dari Zurarah bin Aufa, dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah mengampuni bagi umatku dari apa-apa yang belum mereka ucapkan dan belum mereka lakukan, dan sesuatu yang terangan-angan di dalam hatinya." ini kalau niatnya belum terjadi, jadi : Sesuatu yang masih di dalam angan-angan tidak jadi seperti tholaq atau dengki tapi tidak diucapkan dan tidak dikerjakan في الرجل يقول لامرأته يا أختي Suami berkata kepada isterinya 'Wahai saudara wanitaku' contohnya dik... حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ إِبْرَاهِيمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكْذِبْ قَطُّ إِلَّا ثَلَاثًا ثِنْتَانِ فِي ذَاتِ اللَّهِ تَعَالَى قَوْلُهُ { إِنِّي سَقِيمٌ } وَقَوْلُهُ { بَلْ فَعَلَهُ كَبِيرُهُمْ هَذَا } وَبَيْنَمَا هُوَ يَسِيرُ فِي أَرْضِ جَبَّارٍ مِنْ الْجَبَابِرَةِ إِذْ نَزَلَ مَنْزِلًا فَأُتِيَ الْجَبَّارُ فَقِيلَ لَهُ إِنَّهُ نَزَلَ هَاهُنَا رَجُلٌ مَعَهُ امْرَأَةٌ هِيَ أَحْسَنُ النَّاسِ قَالَ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ فَسَأَلَهُ عَنْهَا فَقَالَ إِنَّهَا أُخْتِي فَلَمَّا رَجَعَ إِلَيْهَا قَالَ إِنَّ هَذَا سَأَلَنِي عَنْكِ فَأَنْبَأْتُهُ أَنَّكِ أُخْتِي وَإِنَّهُ لَيْسَ الْيَوْمَ مُسْلِمٌ غَيْرِي وَغَيْرُكِ وَإِنَّكِ أُخْتِي فِي كِتَابِ اللَّهِ فَلَا تُكَذِّبِينِي عِنْدَهُ وَسَاقَ الْحَدِيثَ قَالَ أَبُو دَاوُد رَوَى هَذَا الْخَبَرَ شُعَيْبُ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ رواه ابوداود ٢٢١٢ Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab, telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Ibrahim shallallahu 'alaihi wasallam tidak berdusta sasama sekali kecuali tiga hal, dua hal mengenai Dzat Allah ta'ala, perkataannya; sesungguhnya aku sedang sakit to'un, dan perkataannya; bahkan n yang menghancurkannya adalah berhala yang besar diantara mereka, dan ketika ia berjalan di Negeri yang dipimpin oleh raja yang otoriter ketika ia singgah di suatu tempat kemudian ia dihadapkan (dilaporkan) kepada raja yang otoriter tersebut dan dikatakan kepada raja tersebut; sesungguhnya telah singgah di sini seorang laki-laki bersama seorang wanita yang paling cantik. Beliau (nabi muhammad) bersabda: "Kemudian raja tersebut mengirim utusan kepadanya dan bertanya mengenai wanita tersebut. Lalu Ibrahim berkata; sesungguhnya ia adalah saudariku. Kemudian tatkala Ibrahim kembali kepada isterinya ia berkata; sesungguhnya penguasa ini bertanya kepadaku mengenai dirimu, kemudian aku beritahukan kepada mereka bahwa engkau adalah saudariku. Sesungguhnya pada hari ini tidak ada seorang muslim pun kecuali aku dan engkau, dan engkau adalah saudariku dalam kitab Allah (agama Alloh) , maka janganlah engkau mendustakan aku di hadapannya!" -kamu juga harus mengaku bahwa kamu adikku. kemudian Muhammad bin Al Mutsanna menyebutkan hadits tersebut. Abu Daud berkata; khabar ini diriwayatkan oleh Syu'aib bin Abu Hamzah dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu. Karena kalau nabi ibrohim ngaku itu adalah istrinya maka akan dibunuh oleh raja tersebut.. في الولي Penjelasan tentang wali حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُوسَى عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّمَا امْرَأَةٍ نَكَحَتْ بِغَيْرِ إِذْنِ مَوَالِيهَا فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَإِنْ دَخَلَ بِهَا فَالْمَهْرُ لَهَا بِمَا أَصَابَ مِنْهَا فَإِنْ تَشَاجَرُوا فَالسُّلْطَانُ وَلِيُّ مَنْ لَا وَلِيَّ لَهُ درواه ابوداود Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir, telah mengabarkan kepada kami Sufyan, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij, dari Sulaiman bin Musa dari Az Zuhri dari Urwah, dari Aisyah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap wanita yang menikah tanpa seizin walinya, maka pernikahannya adalah batal." Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. Apabila ia telah mencampurinya (menjimak) maka maskawinnya milik perempuan karena apa-apa yang ia peroleh darinya, kemudian apabila mereka berselisih maka sulthon adalah wali bagi orang yang tidak memiliki wali. Jadi sulthon bisa jadi wali yang mewakili atau mengganti

Tidak ada komentar: